
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah yang masih muda dan serat-seratnya masih lunak.
- Ketinggian tempat antara 0 - 1500 m dpl
- Suhu udara 18 - 32oC, optimum 25oC
- Curah hujan 600 - 2000 mm/tahun
- Tekstur tanah liat berpasir
- pH tanah 5.5 - 6.5
- Benih unggul bermutu
- Kebutuhan benih 15 - 20 kg/ ha
- Tanah dicangkul sedalam 20 - 30 cm dan dibiarkan selama 3 - 4 hari
- Kapur diberikan apabila pH < 5 saat pengolahan tanah
- Pembuatan bedengan dengan ukuran: lebar 80 - 110 cm. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm dan panjang sesuai keadaan lahan
- Di atas bedengan ditabur pupuk kandang diaduk dengan tanah
- Bedangan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak yang sudah diberi lubang tanam dengan jarak yang dikehendaki
- Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4 - 5 cm, jarak antara lubang tanam 25 - 30 cm, jarak antara barisan 60 - 70 cm
- Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih
- Pemasangan turus : - Turus dibuat dengan batang kayu atau belahan bambu dengan ukuran panjang 150 - 200 cm dan lebar 2 - 3 cm
- Pemasangan turus pada saat tanaman berumur 2 minggu atau tinggi tanaman mencapai 25 cm
- Penyulaman dilakukan paling lambat seminggu setelah tanam dengan benih yang telah disiapkan sebelumnya dalam polybag
- Penyiraman denga gembor. Untuk lahan yang cukup luas dilakukan dengan mengalirkan air pada saluran di sekitar bedengan
- Penyiangan - Dilakukan dua kali yaitu setelah tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu
- Pemupukan - Pupuk organik diberikan sebagai pupuk dasar. Pupuk Urea, SP-36 dan KCL diberikan sebagai pupuk susulan dengan dosis per hektar 100 kg Urea, 200 kg SP-36 dan 100 kg KCL
- Bersamaan dengan penyiangan dilakukan pendangiran
- Urea diberikan setengah dosis pada saat tanam dan setengahnya lagi pada saat tanaman berumur 3 minggu, sedangkan SP-36 dan KCL diberikan seluruhnya pada saat tanam
- Pupuk dimasukkan kedalam lubang atau larikan sejauh 5 - 7 cmdari barisan benih kemudian ditutup dengan tanah
- Pemupukan juga dilakukan melalui daun (sebagai pelengkap dan menghindari larutnya unsur hara sebelum diserap akar)
- Dilakukan apabila tanaman terlalu subur atau terlalu banyak cabang yang kurang produktif
- Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong pucuk sekitar 2 – 3 ruas untuk merangsang terbentuknya cabang baru yang produktif
- Hama: Kutu Kebul, Ulat Jengkal, Lalat Kacang, Tungau Merah, Penggerek Polong, Kepik Polong, Nematoda
- Penyakit : Layu Sklerotium, Karat Daun, Layu Fusarium, Bercak Daun, Penyakit Sapu, Mozaik, Antraknosa
- Pengendalian : - Lakukan pengamatan OPTsecara intensif dan adakan tindakan sedini mungkin jika ditemukan ada gejala serangan
- Jaga kebersihan kebun untuk mengantisipasi berkembang biaknya OPT
- Musnahkan bagian tanaman yang sudah terserang OPT
- Pengendalian secara biologi dilakukan dengan musuh alami
- Penyemprotan dengan insektisida merupakan langkah terakhir
- Ciri-ciri polong muda cukup panen - Panen polong muda dimulai pada umur tanaman 45 hari (tergantung varietas, musim dan ketinggian tempat dari permukaan laut)
- Cara panen - Panen dengan cara mumutar bagian pangkal polong agar terlepas seluruhnya
- Pasca panen - Sortasi: untuk mengelompokkan polong muda pada beberapa tingkatan kualitas dan keseragaman
- Polong muda dipanen bila sudah berisi penuh, berwarna hijau merata dan mudah dipatahkan
- Panen bisa dilakukan sebanyak 5 - 15 kali pemetikan dalam satu kali musim tanam (interval pemetikan 2 - 3 hari)
- Rata-rata produksi 9 - 15 ton/ha/musim tanam
- Pengemasan dalam bentuk sederhana berupa ikatan sesuai permintaan pasar
- Setelah diikat langsung dibawa ke pasar (konsumen)
0 komentar:
Posting Komentar