
Cabai atau cabai merah atau chili (bahasa Ambon) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
a. Syarat Tumbuh
- Ketinggian tempat antara 0 - 1200 m dpl
- Tanah berstruktur remah atau gembur dan kaya bahan organic
- pH tanah 6.0 - 7.0
b. Varietas yang dianjurkan
- Cabai besar: Jatibala, Prembun. LC, Serdang, Tit Super dan jenis hibrida Hot Beauty
- Cabai rawit: Cengek Domba dan Ceplik
c. Pembenuhan dan pembibitan
- Pembenihan - Benih berasal dari buah yang tua dengan bentuk normal, dan bebas hama penyakit
- Pembibitan/penyemaian - Untuk mempercepat pertumbuhan, sebelum disemai benih direndam dalam larutan Kalium Hipoklorit 10% sekitar 10 menit, atau direndam dalam air hangat (suhu 50oC)selama semalam
- Buah cabai dibelah memanjang, dikeluarkan bijinya, jemur hingga kering
- Jika ingin disimpan lama, sebaikknya biarkan buah cabai tetap utuh dan jemur hingga kering
- Kebutuhan benih cabai per hektar antara 200 - 500 g
- Buat bedengan menghadap ketimur, lalu beri atap dari daun kelapa, daun pisang, atau alang-alang
- Olah tanah bedangan hingga gembur
- Taburkan pupuk kandang dan campurkan tanah dengan spayer
- Pada umur 30 - 40 hari setelah semai, bibt siap ditanam dilahan
d. Pengolahan Lahan
- Bersihkan lahan dari gulma, lalu cangkul atau bajak agar gembur
- Jika pH tanah < 5.5, tambahkan kapur dengan dosis 1 - 1.5 ton/ha
- Dibuat bedengan ukuran lebar 120 cm, panjang sesuai keadaan, tinggi bedengan 25 cm atau guludan. Jarak antara bedengan/guludan 60 - 70 cm
e. Penanaman
- Waktu - Dilahan sawah: akhir musim hujan
- Sistem penanaman: sistem baris tunggal pada guludan atau system ganda pada bedengan
- Jarak tanam ganda pada bedengan ( 60 cm - 70 cm ) x ( 30 cm - 50 cm ), jarak tanam tunggal untuk sistem guludan 30 cm - 40 cm
- Masukkan bibit ke lubang tanam, lalu tutup dengan tanah sekitar tanaman dan padatkan dengan tangan
- Di lahan tegalan: musim hujan
f. Pemeliharaan
- Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar pertumbuhan tanaman susulan tidak berbeda jauh
- Penyiangan dilakukan dengan menggunakan kored atau herbisida selektif
- Pengairan dilakukan awal penanaman terutama pada saat air huan tidak mencukupi kebutuhan
- Pemupukan : - Pupuk kandang 20 ton/ ha
- Dosis pupuk: Nitrogen: 80 - 100 kg/ ha, Phosphat 60 - 75 kg/ha dan Kalium 45 - 60 kg/ha
- Pupuk Nitrogen diberikan tiga kali, 1/3 bagian diawal tanam, 1/3 bagian diberikan pada usia 30 HST, 1/3 berikutnya diberikan pada 45 HST. Phosphat dan Kalium diberikan sekaligus pada saat tanam
g. Pengendalian OPT
- Hama : kutu daun
- Penyakit : disebabkan oleh cendawan dan bakteri
- Pengendalian, Menerapkan prinsip PHT (Rotasi tanaman, Pengamatan tanaman, Penggunaan Pestisida, Eradikasi, Sanitasi Kebun dan Lingkungan).
h. Panen dan pasca panen
- Panen didataran rendah dilakukan pada umur 70 - 75 hari, sedang didataran tinggi dilakukan pada umur 120 - 150 hari
- Panen berikutnya setiap 3 - 4 hari sampai umur 6 - 7 bulan
- Panen dilakukan dengan cara memetik buah yang sudah tua (kemerahan)
- Lalukan sortasi buah, kemudian diangin-anginkan ditempat yang terbuka
0 komentar:
Posting Komentar