Kamis, 24 Oktober 2013

Budidaya Jagung

a. Syarat Tumbuh

  • Ketinggian tempat 100 - 1800 m dpl
  • Curah hujan 85 - 200 mm/bulan
  • Jenis tanah bertekstur lempung/liat (Latosol) berdebu
  • pH > 5

b. Varietas anjuran

  • Hibrida C1, Hibrida C2, Pioneer 1, Pioneer2, IPB 4, CPI-1, CPI-2, BISI-1, BISI-2, P-3, P-4, P-5 dan C-3
  • Composite: Bogor Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula, Pioneer, Kaliangga, Wiyasa, Arjna, Baster Kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi, Semar 1 dan Semar 2.

c. Persiapan Benih

  • Varietas unggul bersertifikat
  • Benih yang dibutuhkan sebanyak 20 - 30 kg/ha

d. Pengolahan tanah

  • Tanah diolah pada kondisi lembab
  • Tanah yang sudah gembur cukup diolah secara minimum tilage
  • Tahapan pengolahan tanah adalah sbb:
  • - Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman
    - Cangkul tanah sedalam 15 - 20 cm, lalu balikkan dan ratakan
    - Buat bedengan selebar 3 - 4 m panjang sesuai kondisi lahan
    - Buat parit-parit disekeliling bedengan, dengan lebar 30 - 40 cm dan dalam 30 cm
    - Beri kapur 300 kg/ha jika pH tanah < 5, dengan cara disebar pada barisan tanaman sebulan sebelum tanam

e. Cara penanaman

  • Lubang tanam dibuat dengan alat tugal
  • Kedalaman lubang tanam antara 3 - 5 cm
  • Setiap lubang tanam diisi satu butir untuk hibrida, dan dua butir untuk composite
  • Jarak tanam sekitar 75 x 25 cm (tergantung varietas)

f. Pemeliharaan tanaman

  • Penyulaman dan penjarangan
  • - Penyulaman dilakukan 7 -10 HST - Penjarangan atau seleksi dilakukan setiap waktu apabila terdapat tanaman yang tumbuh tidak normal
  • Penyiangan dan pembubunan
  • - Penyiangan dilakukan 2 kali umur 15 HST dan 30 HST
    - Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan

g. Pemupukan

  • Nitrogen (90 - 120 kg/ha), Phospat (45 - 60 kg/ha), Kalium (25 - 35 kg/ha) dan pupuk organik secukupnya
  • Waktu pemupukan
  • - Pupuk dasar diberikan menjelang tanam (1/3 bagian N, 1 bagian P dan 1 bagian K)
    - Pupuk susulan diberikan 30 HST (2/3 bagian N)
  • Cara Pemupukan
  • Pupuk diberikan dengan cara ditugal atau ditebar diantara larikan pada kedalaman 3 - 5 cm

h. Pengairan

    Pengairan dilakukan pada awal pertumbuhan dan tanaman menjelang berbungan

i. Pengendalian OPT

  • OPT utama pada tanaman jagung adalah lalat bibit, ulat tanah, lundi, bulai, karat daun dan busuk tongkol
  • Pengendalian OPT dilakukan dengan cara pengaturan pola tanam, pengolahan tanah yang baik, sanitasi kebun dan penggunaan pestisida (sebagai langkah terakhir

Panen dan Pasca Panen

a. Ciri dan umur anen

  • Berumur 86 - 96 HST (tergantung varietas)
  • Tongkol atau kelobot mulai kering
  • Biji kering, keras, dan mengkilap dan jika ditekan tidak membekas

b. Cara Panen

  • Sebelum panen dilakukan pengupasan kelobot untuk mempercepat pengeringan
  • Panen dilakukan dengan cara memutar tongkol berikut dengan kelobotnya atau dengan mematahkan tangkai buah
  • Biji kering, keras, dan mengkilap dan jika ditekan tidak membekas

c. Pasca Panen

  • Pemipilan dilakukan secara manual atau dengan alat mekanik
  • Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur atau menggunakan mesin pengering (Silo) sampai kadar air berkisar 14 %
  • Pembersihan dilakukan dengan cara ditampi atau diblower
  • Pengepakan dan penyimpanan. Biji jagung yang sudah bersih dan kering dimasukkan kedalam karung dan disimpan pada tempat yang aman dan kering

0 komentar:

Posting Komentar